Kajian Rumah Besar LSM Triga Nusantara Indonesia
Dalam perspektif Islam, setiap amanah kepemimpinan adalah ujian. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, ketika kekuasaan dijalankan dengan kezaliman, bukan untuk melayani rakyat, tapi untuk memperkaya diri dan kroni, maka azab Allah tidak jauh darinya.

Ketahuilah, kehancuran seorang pejabat yang zalim tak selalu datang dari badai besar, tapi justru dari kerikil kecil yang terus mengganggu jalannya. Dari suara-suara kecil rakyat yang dizalimi. Dari laporan-laporan kecil yang dianggap angin lalu. Dari kebenaran yang terus menyala meski dibungkam.
Dan kami—LSM Triga Nusantara Indonesia—tidak datang sebagai gelombang besar. Kami tidak datang membawa badai. Tapi kami siap menjadi kerikil-kerikil kecil itu. Kami akan ada di bawah kaki kekuasaan yang lalim, menggoyahkan dari dasar, menyakitkan langkah-langkah kesewenang-wenangan.
Karena dalam Islam, diam terhadap kemungkaran adalah bentuk pengkhianatan terhadap kebenaran. Kami tidak diam. Kami bersuara. Kami bertindak. Demi keadilan, demi rakyat, dan demi ridha Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya: “Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)