Refleksi Pemikiran Tan Malaka Bersama LSM Triga Nusantara Indonesia & IWANI
Bulan Ramadan bukan sekadar waktu untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum bagi kita untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial. Dalam setiap ibadah yang kita jalankan, ada nilai revolusioner yang mengajarkan keberanian, keikhlasan, dan perjuangan melawan segala bentuk ketidakadilan. Hal ini sejalan dengan gagasan Tan Malaka dalam bukunya “Islam dalam Revolusi Indonesia” (1946), di mana ia menegaskan bahwa Islam bukan hanya agama, tetapi juga kekuatan sosial yang dapat mendorong perubahan besar bagi masyarakat.

Tan Malaka melihat bahwa Islam memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kolektif, membebaskan rakyat dari penindasan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Pemikiran ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. LSM Triga Nusantara Indonesia dan IWANI (Inspirasi Wanita Nusantara Indonesia) hadir sebagai bagian dari perjuangan sosial yang mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam bentuk kepedulian nyata terhadap sesama.
Sebagaimana yang diungkapkan Tan Malaka, Islam bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang keberpihakan kepada yang lemah, membangun peradaban yang lebih adil, dan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kesejahteraan harus diperjuangkan bersama. Ramadan adalah saat yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat tersebut. Dengan berbagi kepada sesama, kita tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga melanjutkan cita-cita revolusi sosial yang diperjuangkan oleh para pendahulu kita.
Melalui berbagai kegiatan sosial yang diinisiasi oleh LSM Triga Nusantara Indonesia dan IWANI, kita diajak untuk melihat Islam sebagai kekuatan yang aktif dalam mengubah kehidupan. Dari berbagi takjil hingga membantu masyarakat yang membutuhkan, setiap langkah kecil yang kita ambil adalah bagian dari revolusi sosial yang lebih besar. Inilah makna sejati dari Islam dalam perjuangan: sebuah jalan yang tidak hanya membawa kita pada spiritualitas yang lebih tinggi, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih peduli, lebih berdaya, dan lebih sejahtera.
Sebagaimana Islam menjadi energi bagi perjuangan kemerdekaan di masa lalu, hari ini Islam harus menjadi energi bagi perjuangan sosial dan ekonomi umat. Ramadan mengajarkan kita bahwa berbagi bukan hanya tentang memberi materi, tetapi tentang membangun harapan, menyalakan semangat, dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjuangan menuju keadilan sosial.
Sebagaimana kata Tan Malaka: “Terbentang luas dunia ini bukan untuk orang seorang, tetapi untuk kita semua.” Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai ladang amal, tempat kita menanam kebaikan yang akan terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi sesama.
Salam Perjuangan!
LSM Triga Nusantara Indonesia & IWANI – Berbagi untuk Negeri