Oleh: Panji Ilham Haqiqi, Sekretaris Jenderal LSM Triga Nusantara Indonesia
Sinopsis Gerpolek
Buku Gerpolek (Gerilya, Politik, dan Ekonomi) adalah salah satu karya penting Tan Malaka yang ditulis pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Dalam buku ini, Tan Malaka menguraikan strategi perjuangan untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan melalui tiga aspek utama: gerilya, politik, dan ekonomi.

- Gerilya
- Tan Malaka menekankan bahwa perjuangan fisik melawan penjajah harus dilakukan dengan strategi gerilya yang fleksibel dan berbasis pada kekuatan rakyat. Ia menganggap perang gerilya sebagai metode paling efektif bagi bangsa yang belum memiliki kekuatan militer konvensional yang besar.
- Politik
- Politik dalam Gerpolek menekankan pentingnya kesadaran nasional dan mobilisasi massa untuk mencapai tujuan kemerdekaan. Tan Malaka menentang kompromi dengan kekuatan asing yang berusaha mengendalikan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.
- Ekonomi
- Aspek ekonomi dalam buku ini menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi untuk mencapai kemerdekaan yang sejati. Tan Malaka mengkritik ketergantungan pada modal asing dan mengusulkan pembangunan ekonomi berbasis koperasi dan produksi rakyat.
Dalam bukunya, Tan Malaka menegaskan bahwa kemerdekaan tidak cukup hanya dengan deklarasi, tetapi harus dibangun dengan perjuangan aktif dalam politik dan ekonomi. Ia juga menekankan bahwa setiap negara yang mengganggu kemerdekaan Indonesia adalah agresor yang harus dilawan, baik dengan boikot maupun perlawanan langsung.
Relevansi Gerpolek untuk Perjuangan Masa Kini
Pemikiran ini bukan sekadar gagasan revolusioner pada masanya, tetapi masih sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks perjuangan sosial dan politik hari ini.
Tan Malaka menekankan bahwa kemerdekaan tidak hanya sebatas lepas dari kolonialisme, tetapi juga mencakup kebebasan dalam menentukan arah politik dan ekonomi tanpa intervensi pihak luar yang merugikan rakyat. Dalam konteks LSM Triga Nusantara Indonesia, semangat Gerpolek dapat kita terjemahkan dalam perjuangan melawan korupsi, ketidakadilan, dan penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan negara dan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, salah satu tantangan terbesar dalam pemerintahan adalah transparansi dan akuntabilitas. Kesalahan penganggaran, ketidaksesuaian administratif, dan ketidakefisienan penggunaan anggaran adalah bentuk ancaman terhadap kedaulatan ekonomi daerah dan nasional. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas laporan keuangan pemerintah daerah, kita menemukan berbagai penyimpangan yang harus ditindaklanjuti agar tidak menjadi preseden buruk dalam pengelolaan keuangan negara.
Maka, semangat Gerpolek dapat diadaptasi dalam konteks modern dengan cara berikut:
- Gerilya Informasi
- Memanfaatkan media digital dan jaringan sosial untuk menyebarluaskan informasi terkait dugaan penyimpangan anggaran.
- Mengedukasi masyarakat agar memahami hak dan kewajiban mereka dalam mengawasi penggunaan dana publik.
- Politik Perlawanan
- Mengadvokasi kebijakan yang lebih transparan dan berpihak pada kepentingan rakyat.
- Mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap penyalahgunaan anggaran.
- Ekonomi Berdaulat
- Mengembangkan strategi ekonomi berbasis kemandirian daerah agar tidak tergantung pada sistem yang korup.
- Mendorong boikot terhadap pihak-pihak yang terbukti merusak kesejahteraan rakyat melalui praktik korupsi.
Bagi keluarga besar LSM Triga Nusantara Indonesia, pemikiran Tan Malaka dalam Gerpolek adalah inspirasi untuk terus bergerak dalam mengawasi kebijakan publik dan memastikan bahwa setiap rupiah anggaran negara digunakan sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan kesejahteraan rakyat. Dengan menegakkan keadilan dan transparansi, kita tidak hanya menjalankan amanat reformasi, tetapi juga meneruskan perjuangan Tan Malaka dalam membangun negara yang benar-benar merdeka, baik secara politik maupun ekonomi.
Sebagaimana yang ditegaskan Tan Malaka, kita telah merdeka. Namun, kemerdekaan sejati harus terus diperjuangkan. Setiap bentuk penyelewengan yang merugikan negara harus dilawan, karena itu adalah bentuk agresi terhadap rakyat sendiri. Dengan semangat Gerpolek, mari kita terus berjuang demi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
(Pengurus Rumah Besar LSM Triga Nusantara Indonesia)