Menu

Mode Gelap
Ketua LSM Trinusa DPD Lampung, Karna Wijaya, Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Pesawaran ke-18 Ketua LSM Trinusa DPD Lampung Apresiasi Kejari Pringsewu atas Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi BIMTEK FORUM PERGERAKAN KOPERASI INDONESIA RAYA (FORGAKI) JABAR Menjaga Marwah Koperasi, Menolak Pengaburan Fungsi Gedung SENBIK LSM Trinusa DPC Lamsel Minta Copot Jabatan Manager Operasional Bank Lampung Cabang Lampung Selatan Kematian Samsuarjen di Rutan Tanggamus, Nuril Asikin Dukung LPAKN RI Projamin Usut Tuntas KAJATI JABAR MELAKUKAN KUNJUNGAN KERJA KE KEJARI KOTA BEKASI DAN KABUPATEN BEKASI

Uncategorized

Alun-alun Pangbagea yang terletak di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi

badge-check

Kabupaten Pangandaran Media Trinusa com Alun-alun Pangbagea yang terletak di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, kini dibiarkan kumuh. Diketahui, Alun-alun Pangbagea itu diresmikan Ridwan Kamil pada 2022 silam. Yang padahal diharapkan dapat menjadi ruang publik yang modern dan multifungsi. Faktanya, Alun-alun yang menelan anggaran Rp24 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat ini, kini kondisinya memprihatinkan dan mendapat perhatian dari berbagai pihak, berdasarkan hasil observasinya di lapangan, bahwa Alun-alun yang semula dirancang sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi, kini tak lebih dari tempat kosong yang tidak berguna. “Aneh, padahal lokasi Alun-alun Pangbagea ini jaraknya cuma sepelemparan batu dari kantor Bupati Pangandaran. Persis di muka kantor bupati, tapi kok bisa terbengkalai. Tata kelola Pemda Pangandaran sangat buruk, rakyat pangandaran wajib mengkritisi,” kata Dedi, Kamis 27 Maret 2025. Menurut Dedi, aksesibilitas merupakan faktor kunci dalam optimalisasi ruang publik. Selain itu, lokasi alun-alun ini jauh dari jalur utama dan tidak didukung oleh transportasi umum yang memadai. Baca Juga: Remaja Pengganggu Ketertiban Menjelang Sahur di Pangandaran Diamankan Polisi Akibatnya, hanya warga yang memiliki kendaraan pribadi yang dapat mengunjungi tempat ini. Ini sangat kontraproduktif dengan tujuan awal Alun-alun dibangun sebagai ruang terbuka yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat. “Hal tersebut menunjukkan kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan dinas terkait dalam membangun infrastruktur pendukung yang seharusnya menjadi bagian dari grand design pembangunan Alun-alun,” ujarnya.

Aep Saepudin biro kabupaten Pangandaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

MUDIK BARENG BERSAMA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT TAHUN 2025MUDIK BARENG BERSAMA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT TAHUN 2025

27 Maret 2025 - 09:38 WIB

BJB CAB PANGANDARAN BERULAH DAN AROGAN, DIDUGA DANA RP 520 JUTA HASIL PENJUALAN ASET HPK PARIGI MASIH DIBLOKIR TANPA IJIN DEBITUR.PERLU DIAUDIT KUCURAN KREDIT MILYARAN RUPIAH TANPA AGUNAN??????

27 Maret 2025 - 05:57 WIB

Air Mata Haru di Bulan Suci: LSM Triga Nusantara Indonesia DPD Banten dan Inspirasi Wanita Nusantara Indonesia DPW Banten Berbagi Takjil dan Santunan untuk Fakir Miskin

25 Maret 2025 - 10:42 WIB

LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Lampung Selatan dan Inspirasi Wanita Nusantara Indonesia DPK Lampung Selatan Berbagi Rasa: Santunan Anak Yatim dan THR di Bulan Ramadhan

25 Maret 2025 - 10:25 WIB

KAJATI JABAR ADAKAN BAKTI SOSIAL BERSAMA PERSAJA WILAYAH JAWA BARAT KEPADA KORBAN BENCANA BANJIR BANDANG DI KABUPATEN BANDUNG BARATKAJAJATI JABAR ADAKAN BAKTI SOSIAL BERSAMA PERSAJA WILAYAH JAWA BARAT KEPADA KORBAN BENCANA BANJIR BANDANG DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

24 Maret 2025 - 15:23 WIB

Trending di Uncategorized