
Banten, 20 maret 2025 – Langit senja yang mulai menguning menjadi saksi betapa keikhlasan dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat. Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, LSM Triga Nusantara Indonesia DPD Banten bersama Inspirasi Wanita Nusantara Indonesia DPW Banten menggelar aksi sosial berbagi takjil gratis dan santunan kepada fakir miskin.
Di sudut-sudut jalan, di antara hiruk-pikuk kota yang terus berdenyut, tampak barisan tangan kecil dan wajah-wajah penuh harap menunggu uluran kebaikan. Beberapa anak berpakaian lusuh berdiri di pinggir trotoar, matanya berbinar saat menerima sekotak makanan untuk berbuka. Seorang ibu tua yang memeluk cucunya erat, dengan mata berkaca-kaca, mengucap syukur saat menerima santunan yang diberikan oleh relawan.

“Terima kasih, Nak… Semoga Allah membalas kebaikan kalian…” ucap seorang lelaki tua dengan suara bergetar, tangannya gemetar saat menerima bantuan. Matanya sembab, mungkin sudah lama ia tak merasakan hangatnya kepedulian dari sesama.
Ketua LSM Triga Nusantara Indonesia DPD Banten, wahyudin, tak mampu menyembunyikan keharuannya melihat langsung kondisi mereka yang masih berjuang untuk bertahan hidup.
“Kami bukan siapa-siapa tanpa mereka. Ramadhan ini bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang berbagi. Melihat senyum mereka adalah hadiah terbesar bagi kami,” ucapnya dengan suara lirih.
Sementara itu, Ketua Inspirasi Wanita Nusantara Indonesia DPW Banten, fatmawati, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kasih sayang dan perhatian terhadap mereka yang seringkali terabaikan.
“Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri. Ada tangan-tangan yang siap menggenggam mereka, ada hati yang masih peduli. Karena sejatinya, Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi, bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam bentuk cinta dan kehangatan,” katanya sambil menahan air mata.
Ketika azan Maghrib berkumandang, mereka yang menerima bantuan langsung menyantap takjil dengan penuh rasa syukur. Ada yang tersenyum, ada yang menunduk, ada pula yang diam-diam menyeka air mata. Bagi mereka, sekotak nasi dan segelas teh manis bukan sekadar makanan, tetapi bukti bahwa masih ada orang-orang baik di dunia ini.
Di tengah dinginnya malam yang mulai merayap, kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama. Para penerima bantuan menengadahkan tangan mereka ke langit, memanjatkan harapan dan doa agar orang-orang yang berbagi kebahagiaan ini senantiasa diberkahi dan dilimpahkan kebaikan.
Ramadhan kali ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang bisa kita berikan kepada mereka yang membutuhkan.
“Mungkin bagi kita, ini hanya sekotak nasi. Tapi bagi mereka, ini adalah harapan.”
🙏😊