Menu

Mode Gelap
KAJATI JABAR MENANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. PEGADAIAN KANWIL X BANDUNG DENGAN KEJATI JABAR LSM Triga Nusantara Desak Penindakan Dugaan Korupsi Rp18,9 Miliar di Tubuh BPKH: “Ini Pengkhianatan terhadap Dana Umat!” LSM Triga Nusantara Desak Penindakan Dugaan Korupsi Rp18,9 Miliar di Tubuh BPKH: “Ini Pengkhianatan terhadap Dana Umat!” “TIM PENYIDIK KEJATI JABAR TAHAN 4 TERSANGKA DUGAAN PERKARA TIPIKOR DANA HIBAH DARI PEMERINTAH KOTA BANDUNG KEPADA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017, 2018 DAN 2020” LSM Trinusa Soroti Kenaikan Harta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Kekayaan Kepala Satker OP SDA 2 BBWS Naik 51%: LSM Trinusa Desak KPK Usut Aset Diduga Tak Wajar!

Edukasi

Membongkar Dugaan Kerugian Negara: Pertamina Rp 1 Kuadriliun, PT Antam Rp 5,9 Kuadriliun – Apa yang Sebenarnya Terjadi?

badge-check


					Membongkar Dugaan Kerugian Negara: Pertamina Rp 1 Kuadriliun, PT Antam Rp 5,9 Kuadriliun – Apa yang Sebenarnya Terjadi? Perbesar

Mediatrinusa.com – Bekasi – 29/03/2025 | Kasus dugaan korupsi yang menyeret dua raksasa BUMN, Pertamina dan PT Antam, semakin membuka mata publik terhadap besarnya potensi kebocoran keuangan negara. Berdasarkan berbagai laporan, kerugian negara akibat kasus ini diduga mencapai angka yang fantastis: Rp 1 kuadriliun dari Pertamina dan Rp 5,9 kuadriliun dari PT Antam. Namun, bagaimana fakta sebenarnya?

Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini?

  1. Pertamina: Dugaan Kerugian Mencapai Rp 1 Kuadriliun
    • Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa dugaan korupsi dalam tata kelola impor minyak mentah dan BBM di Pertamina berpotensi merugikan negara hingga mendekati Rp 1 kuadriliun.
    • Skema korupsi diduga melibatkan manipulasi harga dan kontrak impor yang tidak transparan, mengakibatkan pembengkakan biaya yang harus ditanggung negara.
  2. PT Antam: Benarkah Rp 5,9 Kuadriliun?
    • Laporan terkait PT Antam mengklaim adanya dugaan kerugian fantastis akibat penyalahgunaan sumber daya dan manipulasi bisnis pertambangan.
    • Kejagung membantah angka tersebut, namun tetap menegaskan adanya indikasi kerugian besar akibat tata kelola yang buruk.

Mengapa Ini Penting bagi Publik?

Sebagai warga negara, kita harus memahami dampak dari kasus-kasus ini:

  1. Beban Fiskal Negara Bertambah: Kerugian dalam jumlah besar ini bisa berdampak pada kenaikan harga BBM, pajak, dan berbagai kebijakan fiskal lainnya.
  2. Kepercayaan terhadap BUMN Terganggu: Jika dugaan ini benar, masyarakat akan semakin skeptis terhadap transparansi dan tata kelola perusahaan milik negara.
  3. Dampak Langsung terhadap Rakyat: Jika uang negara bocor dalam jumlah besar, program subsidi, infrastruktur, dan kesejahteraan rakyat bisa terdampak secara signifikan.

Langkah yang Harus Dilakukan

Sebagai bagian dari upaya edukasi publik dan pengawalan kasus ini, penting bagi masyarakat untuk:

  1. Memahami dan mengawasi kinerja BUMN secara kritis, terutama dalam pengelolaan sumber daya dan kontrak bisnisnya.
  2. Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, baik melalui keterbukaan data maupun pengawasan oleh lembaga independen.
  3. Membangun kesadaran hukum dan ekonomi di kalangan masyarakat luas, agar dapat berperan aktif dalam mencegah dan melawan praktik korupsi.

Kasus ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut masa depan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat perlu bersinergi untuk memastikan agar pengelolaan BUMN lebih transparan dan berpihak pada kepentingan nasional.

Bagaimana menurut Anda? Apakah langkah-langkah ini cukup untuk mencegah kebocoran keuangan negara di masa depan?

#KorupsiBUMN #Pertamina #Antam #KPK #TransparansiKeuangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

TRINUSA Geram ,Terkait Dana Pokir kab.Pasuruan, Harus dipertanggung jawabkan tegas Erik

9 Mei 2025 - 05:51 WIB

Mandor Baya “BOS Bukan Ladang Bisnis, Sekolah Bermasalah Harus Dievaluasi dan Dicoret!”

22 April 2025 - 09:02 WIB

KPK Undur Batas Akhir Pelaporan LHKPN 2024 hingga 11 April 2025

30 Maret 2025 - 19:54 WIB

Gedung KPK Jl. Kuningan Persada No.Kav 4, RT.1/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950

Selingkuh dan Korupsi, Dua Wajah Pengkhianatan yang Sering Beriringan

29 Maret 2025 - 17:21 WIB

Heboh! Ridwan Kamil Diduga Selingkuh Dengan Lisa Mariana, Bukti Chatt Hingga VC Terbongkar

Kebangkitan dan Kejatuhan Samurai, Sebuah Siklus Kekuasaan dalam Sejarah

28 Maret 2025 - 21:30 WIB

The Rise of the Samurai – AGSA, Art Gallery of South Australia, diakses pada 28 Maret 2025
Trending di Bedah Buku